Beberapa tips menjadi petani muda ini dapat membantu kamu untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Profesi ini sama halnya dengan pekerjaan yang lain. Dimana kamu perlu skill atau kemampuan yang memadai. Sehingga, output yang dihasilkan pun memang maksimal. Namun, meskipun begitu, ada beberapa orang yang menganggap pekerjaan ini mudah dan sering dianggap remeh.
Padahal jika ditelusuri lebih jauh, pekerjaan ini memiliki subangsih yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Pasalnya, petani merupakan orang yang memberikan kontribusi yang besar dalam pemenuhan pangan. Terutama mengenai beras dan kebutuhan makan pokok lainnya. Petani bukan posisi atau profesi yang bisa diremehkan begitu saja.
Tips Menjadi Petani Muda
Kamu tertarik menjadi petani muda? Atau kamu seorang lulusan sarjana pertanian dan ingin terjun langsung? Maka beberapa tips di bawah ini dapat kamu gunakan untuk mengasah kemampuanmu lebih matang lagi. Lalu apa saja tips nya? Yuk simak informasi tips menjadi petani berikut ini!
1. Belajar Terlebih Dahulu Mengenai Pertanian
Tidak mungkin kamu dapat memulai sesuatu tanpa belajar terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang ada. Setidaknya, setelah kamu memiliki pengetahuan mengenai pertanian, kamu tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh. Meskipun menemukan kegagalan, kamu tidak akan benar-benar kosong atau blank.
Pasalnya, pengetahuan memberikan arahan. Sehingga, orang tersebut menemukan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi. Selain itu, kamu pun dapat belajar langsung dari para petani yang ada di daerahmu. Jika di sana terdapat petani namun, jika tidak ada, kamu dapat belajar melalui lembaga tertentu.
Bahkan untuk memudahkan kamu untuk diskusi mengenai pertanian. Gabunglah di sebuah komunitas yang memiliki ketertarikan terhadap bidang pertanian. Biasanya, dalam komunitas tersebut, akan ada banyak orang yang bergabung. Dari mulai pemula hingga orang yang sudah berpengalaman.
2. Memahami Pasar yang Akan Kamu Sasar
Setelah kamu memahami mengenai teknik, tanaman dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pertanian. Maka saatnya sekarang adalah menentukan dan memahami target pasar kamu. Pasalnya, tidak mungkin kamu menanam tanpa mendistrubiskannya, bukan? Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menentukan lahan pertanian, menemukan bibit unggulan, dan lain sebagainya.
Pasalnya, jika tidak seperti ini, kamu akan kebingungan sendiri nantinya. Selain itu, kamu pun perlu memahami kebutuhan pasar. Misalnya, kamu ingin menanam sayuran hijau seperti kangkung, bayam dan lain sejenis lainnya. Hal ini dikarenakan sayuran tersebut memiliki tingkat permintaan yang tinggi.
Dimana nantinya, kamu ingin memasukan ke supermarket atau ke toko-toko sayuran di sekitar tempat tinggalmu. Dengan begini, tentu kamu akan fokus terhadap sayuran hijau. Dari mulai mencari lahan apa yang cocok untuk jenis sayuran seperti itu dan cara merawatnya.
Bahkan kamu pun dapat mengetahui pupuk jenis apa yang baik digunakan. Sehingga, bukan hanya sebatas tahu saja. Melainkan, kamu pun dapat memahaminya lebih dalam. Dengan seperti ini, tentu akan lebih menguntungkan, bukan?
3. Lakukan Apa yang Kamu Telah Pelajari
Tentu sebuah ilmu tidak akan bermanfaat, jika hanya ada dalam pikiran saja. Maka, untuk mendapatkan atau merasakan kebermanfaatan dari ilmu tersebut, perlulah untuk diimplementasikan secara nyata. Dengan begitu, kamu dapat merasakan benefitnya secara langsung. Selain itu, kamu tidak perlu langsung mempraktekan secara menyeluruh.
Jika terasa sulit, kamu dapat mempraktekkannya secara bertahap. Misalnya, kamu ingin menanam ubi, cobalah untuk mencari jenis bibit ubi yang kamu inginkan dengan kualitas yang baik. Setelah dapat, barulah kamu dapat menyiapkan lahan untuk menanamnya, Kemudian kamu dapat mulai menanam bibit tersebut.
Dengan tahapan seperti itu, kamu tidak akan bingung dan capek, terutama bagi kamu yang pemula. Namun, jika masih bingung, cobalah untuk berkonsultasi atau bertanya langsung kepada petani setempat atau kepada fasilitator yang mendampingimu.
4. Lakukan Strategi Pemasaran
Memahami pasar yang dituju pun tidak cukup. Kamu perlu melakukan strategi pemasaran. Sehingga, hal tersebut dapat lebih menarik perhatian target market yang kamu tuju. Di era digital ini, informasi lebih mudah untuk dicari. Dari mulai meriset target pasar hingga memahami apa saja hal yang dapat menjangkau mereka. Misalnya, jika kamu ingin menjadi pemasok ke toko sayur.
Selain itu, target pasar kamu adalah orang yang berumur 20-30 tahun dan menyukai produk yang insatn dan sehat. Maka salah satu solusinya adalah dengan mengkategorikan sayuran dan memberikannya bumbu langsung. Sehingga, ketika ingin memasak sayur sop, mereka hanya tinggal membeli paket sayur sop saja.
Tentu hal tersebut dapat membuat mereka lebih senang, terhadap produk tersebut, bukan? Tentunya hal tersebut karena sesuai dengan keinginan maupun kebutuhan mereka.
5. Melakukan Evaluasi
Evaluasi sangat dibutuhkan untuk membuat proses maupun hasil lebih optimal. Maka, cobalah lakukan evaluasi setelah kamu melakukan beberapa cara di atas. Dengan begitu, kamu akan lebih mengetahui mengenai perkembangannya. Proses di sini mencakup dari menanam hingga masa panen.
Selain itu, cobalah analisa apa saja yang membuat kamu merasa kesulitan selama proses penanaman tersebut. Adapun untuk menemukan solusinya, kamu dapat diskusi dengan orang yang sudah memiliki pengalaman lebih lama dibanding kamu. Selain itu, untuk menambah referensi, kamu pun dapat diskusi dengan anggota komunitas petani yang kamu ikuti.
Beberapa tips menjadi petani di atas, dapat kamu jadikan referensi. Selain itu, menjadi petani merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Hal ini karena pekerjaan ini memiliki kebermanfaatan bagi orang banyak. Seperti hal nya dengan pekerjaan lainnya yang dilakukan untuk tujuan membantu orang lain.
Comment