Sebelum Cukup
Karya: Yalid Kurnia
Sebelum cukup usiaku
Sebelum hadir di duniamu
Kau dekap daku, sepenuhmu
Tenang, terangkan hatiku
Sebelum cukup usiaku
Terdengar tangis menyambutku
Bahagia, sedih, haru, menjadi Satu
“Inilah satu-satunya harapanku”, kata Ibu
Sebelum cukup usiaku
Tiada habis kesabaranmu
Menimang, merawat juga sesekali menyentilku
“Memang kasih Ibu tak berbatas waktu”, kataku
Sebelum cukup usiaku
Kau yang pertama hangat menyapaku
Kau kenalkan bahasamu
Bahasa Ibu
Sebelum cukup usiaku
“Nak, jangat takut kalau nanti seluruh dunia memusuhimu”
“Kenapa bu?”, sanggahku
Karena ada doa yang selalu menyertaimu, yaitu doa ibu
Sebelum cukup usiaku
Ibu kau idola sepanjang hidupku
Cahaya pelipur laraku
Sebagai pelita di saat terpuruk dan kejatuhanku
Sebelum cukup usiaku
Ibu, terimakasih atas semua jasa-jasamu
Cinta dan pengorbanan yang tak pernah lekang oleh waktu
Tiada mampu aku membalasmu
Ibu, kini telah cukup usiaku
Saatnya daku menjadi kebanggaanmu
Kebanggaan atas semua jerih payahmu
Juga jawaban semua atas doa-doamu
Wanita Pertama
Karya: Yalid Kurnia
Engkau adalah wanita pertama
Sosok yang dikirim tuhan kepadaku
Sosok yang melegenda
Engkaulah pahlawanku
Engkau yang telah mengajari
Tentang segala hal
Tentang hidup
Juga kasih
Tak ada kata mengeluh dalam kamusmu
Ataupun ucapan meyerah
Kau selalu memberi senyuman
Tanpa ada yang tahu bahwa hatimu kesakitan
Ibu kau adalah wanita pertama
Sosok yang tak ada duanya
Terimakasih telah memilihku, ibu
Terimakasih telah jadi bintang dihatiku
Comment