by

Hipotesis Penyebab Tragedi Kanjuruhan yang Bikin Panas

Tragedi Kanjuruhan merupakan peristiwa tragis yang sangat luar biasa terjadi belum lama ini. Bahkan ratusan jiwa melayang sia-sia. Ironisnya berbagai spekulasi dan hipotesis penyebab tragedi Kanjuruhan mulai muncul ke permukaan. Dan tidak dipungkiri semua yang terkait pun mulai saling menyalahkan.

Nah, di artikel ini akan coba diulas apa saja hipotesis-hipotesis tersebut. Namun tidak dalam rangka untuk membenarkan penyebab yang satu dan menyalahkan penyebab yang lain. Hanya sekadar menginformasikan saja bahwa ada spekulasi-spekulasi tersebut. Ini dia spekulasi yang dimaksud:

1. Polisi Menembakkan Gas Air Mata

Di dalam tragedi Kanjuruhan Malang, banyak netizen yang menyatakan kalau penyebab kerusuhan dan jatuhnya ratusan korban adalah gas air mata. Sedangkan pelakunya adalah aparat kepolisian yang sedang berjaga di pertandingan tersebut. Mereka berasumsi seandainya tidak ada penembakan gas air mata ke Tribun mungkin kerusuhan tidak akan terjadi.

Yang artinya juga tidak mungkin ada ratusan jiwa menjadi korban. Kasus ini terjadi  katanya akibat pihak kepolisian yang tidak bisa membaca situasi. Yang terjadi bukanlah kerusuhan di tengah lapangan, tetapi justru gas air mata disemprotkan ke area tribun, yang mana di sana masih ada ratusan penonton yang masih belum keluar.

Ini merupakan penyebab yang memang paling santer terdengar. Bahkan banyak yang mengatakan kalau Inilah penyebab yang paling mendekati kebenaran. Namun yang namanya hipotesis pasti membutuhkan pembuktian di pengadilan. Maka dari itu semua pihak harus tetap menahan diri.

2. Karena Penonton Mengalami Sesak Napas

Sebagian korban tragedi Kanjuruhan Malang adalah akibat sesak napas. Sedangkan sebagian yang lain karena terinjak, akibat ruangan yang sempit dan penumpukan massa suporter yang cukup besar di sana. Jika melihat video yang beredar, tragedi ini memang menjadi sebuah keniscayaan. Bagaimana sebuah ruangan yang kecil dipenuhi dengan ratusan suporter yang berhimpit himpitan.

Baca Juga  Ini Dia Pemain Legenda Ac Milan yang Paling Tokcer dan Memiliki Loyalitas Tinggi

Para suporter ini berlarian untuk menyelamatkan diri dari gempuran gas air mata. Sedangkan jalan menuju pintu keluar cukup curam dan sempit, sehingga mengakibatkan banyak suporter yang terjatuh. Tak ayal lagi mereka pun terinjak suporter lain yang juga panik ,sehingga terjadilah tragedi di sebuah pertandingan derby antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya tersebut.

3. Pintu Keluar yang Tiba-Tiba Tertutup

Hipotesis berikutnya ialah pintu keluar stadion yang tiba-tiba tertutup. Padahal sebelumnya pihak panitia sudah memastikan kalau 15 menit sebelum laga usai pintu tersebut sudah dibuka. Mereka pun mulai bertanya-tanya Siapakah yang menutup kembali pintu tersebut? Pertanyaan yang masih dicari jawabannya.

Kasus ini juga menjadi penyebab kerusuhan yang dipermasalahkan. Bahkan pihak yang berwajib harus segera menemukan siapa yang menutup pintu tersebut. Karena seandainya pintu tersebut masih terbuka, otomatis suporter bisa keluar dengan cepat tanpa harus berhimpit-himpitan di lorong jalan keluar. Yang artinya juga mungkin korban tidak akan sebanyak ini.

4. Suporter yang Mabuk

Hipotesis penyebab kerusuhan Kanjuruhan berikutnya adanya suporter yang mabuk. Menurut kabar yang beredar telah ditemukan botol minuman keras di stadion. Namun ini dibantah penyelenggara pertandingan, karena tidak mungkin ada yang membawa benda-benda berbahaya ke dalam stadion karena penjagaan di pintu masuk cukup ketat.

Sekalipun demikian informasi ini terus berjalan laksana bola salju. Sehingga berbagai pendapat pun bermunculan terutama di media sosial, baik yang setuju maupun yang tidak setuju dengan pendapat tersebut. Bahkan beberapa kali penyebab ini diperbincangkan di media televisi. Sekalipun demikian pembuktian di pengadilan tetap menjadi bukti yang paling faktual.

5. Adanya Provokator Kerusuhan

Sebagian besar netizen menyatakan kalau penyebab kerusuhan pertandingan derby Jawa Timur tersebut adalah adanya provokator. Yaitu orang-orang yang memang secara sengaja melakukan tindakan-tindakan provokasi untuk membuat kerusuhan. Betapa banyak permintaan masyarakat agar provokator tersebut segera diusut tuntas.

Baca Juga  Workshop Program World Class Professor untuk Tingkatkan Wawasan dan SDM Dosen USK

Kalau memang terjadi akibat provokator, maka betapa jahatnya para biang kerusuhan tersebut. Karena kelakuannya yang amoral telah membuat ratusan orang meregang nyawa sia-sia. Kalau memang terbukti maka si terdakwa harus ditindak dengan tegas dan terukur.

6. Suporter Arema Tidak Puas Atas Kekalahan Timnya

Hipotesis penyebab tragedi Kanjuruhan Malang yang berikutnya, ialah adanya suporter yang tidak puas karena kekalahan timnya. Pertandingannya sendiri yaitu laga antara Arema Malang dengan Persebaya Surabaya. Sebuah laga Derby Jatim yang memang sangat panas sehingga harus dilangsungkan tanpa penonton dari pihak Persebaya.

Tak disangka tetap saja terjadi kerusuhan yang melibatkan suporter dengan pemain dan aparat kepolisian. Hingga ratusan suporter menjadi korban. Ironisnya, sebagian dari mereka bukan pemicu bahkan bukan yang termasuk ke dalam kategori si perusuh. Ini yang sejatinya juga menggores luka di hati seluruh masyarakat Indonesia.

7. Jam Waktu yang Rentan Keamanan

Ada satu lagi hipotesis yang menyeruak pasca terjadinya kerusuhan di Kanjuruhan Malang, ialah adanya jam waktu yang rentan terjadinya situasi-situasi tidak aman. Kepolisian sudah meminta kepada panitia pertandingan, untuk tidak melaksanakan laga tersebut di malam hari tetapi dilaksanakan di sore hari. Namun himbauan ini tidak diindahkan.

Alhasil terjadilah saling lempar tanggung jawab antara pihak kepolisian dengan panitia pertandingan. Sebuah polemik yang cukup sengit, hingga menjadi perbincangan di media sosial dan media mainstream. Perdebatan dalam tataran dialog ini sejatinya untuk membuka secara terang apa yang sebenarnya terjadi di Kanjuruhan Malang.

Hipotesis penyebab tragedi Kanjuruhan Malang tidak untuk menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar. Akan tetapi biarkan nanti pengadilan yang menentukan. Untuk itu marilah kita senantiasa menahan diri, serta selalu memperbaiki diri supaya tidak terjadi kerusuhan-kerusuhan berikutnya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Publikasi Terkait Lainnya