Malam hari merupakan satu waktu yang mampu mendatangkan suasana berbeda daripada siang hari. Bahkan pesona malam hari lebih terasa sehingga pantas kalau malam hari khusus waktu untuk beristirahat. Masyarakat harus mengetahui pesona-pesona tersebut.
Suasana malam hari beserta pesonanya memang layak untuk dinikmati. Maka dari itu, hindari aktivitas berat di waktu tersebut yang sekiranya bisa menghilangkan nuansa malam hari. Nah, kalau ingin mengetahui pesona di malam hari, silakan baca ulasan berikut:
1. Waktu Munculnya Rembulan
Tidak ada orang yang menafikkan keindahan rembulan. Apalagi bulan purnama yang muncul bertepatan dengan pertengahan bulan atau tepatnya tanggal 15 di bulan tersebut. Saking indahnya, penyair romantisisme selalu menyisipkan diksi rembulan di dalam karya puisi yang dibuatnya.
Hadirnya rembulan merupakan satu pesona malam hari yang paling estetis. Bahkan dengan adanya rembulan, malam hari lebih indah untuk dinikmati.
Kalau di daerah pedesaan, bisanya warga pergi ke halaman rumah, bercengkrama sembari menikmati cahaya rembulan yang menyinari alam. Dan di waktu tersebut, suasana malam layaknya dini hari dengan temaram yang menakjubkan.
2. Kemilau Bintang Membuat Hati Nyaman
Selain rembulan, malam hari juga menghadirkan bintang-bintang yang senantiasa berkelipan. Kalau langit sedang bersih, bintang yang tidak terhitung ini bisa terlihat nyata dan indah. Kalau suasana malam sudah seperti ini, sungguh rugi kalau bibir ini tidak berucap syukur kepada Allah yang telah menciptakannya.
Bintang merupakan pelengkap keindahan malam yang penuh estetika. Beberapa puluh tahun yang lalu, biasanya anak-anak di beberapa daerah keluar ke halaman hanya untuk menghitung bintang.
Bahkan mereka dengan sengaja membuat gambar gugusan bintang sesuai pikiran masing-masing. Sayangnya, kebiasaan ini telah mulai hilang akibat tidak ada lagi anak-anak yang melakukannya.
3. Angin Berhembus Pelan (Semilir)
Saat sedang di luar rumah di malam hari, mustahil tubuh merasa panas. Yang ada, tubuh terasa lebih sejuk dan nyaman. Penyebabnya ialah angin di malam hari berhembus dengan lirih dan pelan atau hembusan semilir. Rasa sejuk semakin terasa kalau malam hari bertepatan dengan musim kemarau.
Rasa sejuk semacam ini, tidak boleh hilang begitu saja. Sekali waktu, masyarakat harus duduk-duduk di teras rumah menikmati kesejukan yang tidak terdapat di waktu yang lain.
Durasi waktunya juga lebih lama, daripada kesejukan sore hari yang berlangsung lebih singkat. Sekalipun demikian, hindari begadang karena ketika masuk tengah malam, udara akan semakin dingin menusuk tulang.
4. Kesunyian yang Menenangkan
Siang hari merupakan waktu yang penuh dengan hingar bingar kehidupan. Sebaliknya malam hari adalah masa ketika kesunyian mulai datang dan menjelma. Tentu semua sepakat, kalau kesunyian lah yang lebih mampu menghadirkan ketenangan pada jiwa-jiwa manusia.
Kesunyian semacam ini akan semakin indah jika suasananya suasana pedesaan. Yang mana, dalam kesunyian tersebut masih terdengar suara gemercik air dan aneka suara hewan malam seperti jangkrik dan belalang. Suasana semacam ini yang bisa meredakan amarah atau paling tidak bisa membuat pikiran yang mumet menjadi rileks.
5. Masa yang Penuh Inspirasi Hidup
Malam adalah waktu untuk merenung dan siang merupakan waktu untuk action dari hasil renungan malam (kontemplasi). Wajar kalau malam tempat untuk merenung, karena di waktu tersebut terdapat rahasia inspirasi yang akan muncul untuk orang yang menikmatinya. Mari cari dan gali inspirasi tersebut dengan bercengkrama santai bersama keluarga sembari menikmati keindahan malam.
Selanjutnya keberanian diri untuk menerapkan inspirasi di keesokan harinya yang paling menentukan. Kalau ada masalah pelik yang perlu jalan keluar, malam hari waktu yang tepat untuk memecahkannya. Dijamin, penyelesaian masalah akan lebih bijaksana, daripada Anda mencoba mencari solusi di siang hari yang panas dan dalam kondisi lelah.
6. Sarana untuk Introspeksi Diri
Malam hari merupakan waktu istirahat sedang siang waktu untuk beraktivitas. Nah, dalam kondisi istirahat tersebut, diri memiliki kesempatan untuk introspeksi diri atas perilaku buruk yang telah terjadi di siang hari. Termasuk mencoba untuk mentadabburi jiwa sehingga melahirkan rasa bersalah, berdosa, hasrat memaafkan, mencoba berperilaku yang lebih baik dan selainnya.
Wajar kalau terjadi pertengkaran di siang hari. Namun malam harinya, introspeksi kalau pertengkaran tersebut adalah kesalahan diri dan mencoba untuk tidak menyalahkan orang lain. Kalau sudah tiba di tahap ini, tentu dunia lebih damai karena tidak ada lagi rasa dendam dan amarah yang berlarut-larut.
7. Harinya Para Pujangga
Penyair tidak akan puitis jikalau malam tidak juga bertandang. Kalimat puitis ini benar adanya, karena penyair memang terkait dengan malam yang indah. Bagi seorang pujangga, malam adalah satu ruang untuk kontemplasi lalu tertuanglah ke dalam puisi romantis yang penuh estetika.
Oleh sebab itu, ketika malam sudah merambat sunyi, biasanya penyair akan keluar dari rumahnya dengan membawa pena dan kertas. Mereka akan mulai menuliskan diksi-diksi metafor yang salah satunya menyisipkan keindahan malam ke dalam diksi-diksi tersebut. Makanya wajar kalau tanpa malam, maka mustahil ada seorang pujangga.
Pesona malam hari di atas, merupakan satu suasana yang harus disyukuri oleh manusia. Bahkan, seandainya tidak ada malam hari, mahluk termasuk manusia akan punah akibat panas yang terlalu berlebihan.
Inilah keadilan Allah yang telah mengedarkan malam dan siang secara bergantian. Karena tanpa siang, mahluk dan manusia pun akan punah akibat pembekuan yang ekstrem. Jadi, mari nikmati malam yang indah bersama keluarga.
Comment