Pastinya, kamu sudah tahu dong kalau di dunia ini ada tumbuhan yang beracun. Efek racun bagi yang menyentuh atau menelannya dapat beragam. Mulai dari memberi efek gatal pada kulit, bengkak, nyeri menyengat, hingga efek mematikan. Jadi, tidak hanya hewan yang memiliki racun. Walaupun begitu, jika diminta menyebutkan satu saja nama tumbuhan beracun, kamu belum tentu dapat langsung menjawabnya.
Racun pada tumbuhan itu merupakan bentuk pertahanan kimiawi pada tumbuhan untuk melindungi dirinya dari serangan serangga, jamur, dan predator lainnya, termasuk manusia. Tumbuhan juga harus melindungi diri karena mereka juga perlu hidup dan berkembang-biak, sama seperti hewan dan manusia.
Dapat mengenali tumbuhan beracun merupakan keahlian yang sangat penting, terutama bagi orang yang bidang pekerjaannya terkait dengan tumbuhan. Seperti ahli obat yang kerap melakukan penelitian guna menemukan obat jenis baru, juga para ahli rimba. Kali ini, mari kita ketahui apa saja tumbuhan di dunia ini yang dikenal beracun.
1. Deadly Nightshade (Atropa belladonna), Dapat Mengakibatkan Kelumpuhan Otot
Tumbuhan ini berasal dari hutan di Eurasia tengah dan selatan. Buahnya berwarna hitam mengkilap, seukuran buah ceri. Buah ini sering dikonsumsi karena dianggap tidak berbahaya. Padahal, tumbuhan ini mengandung zat atropin dan skopolamin di batang, daun, buah, dan akarnya sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan pada otot tubuh, termasuk jantung.
Ada suatu legenda tentang tentara Macbeth dari Skotlandia, yang meracuni orang-orang Denmark yang menyerang negara mereka. Caranya adalah dengan memberi mereka makan dan minuman serupa anggur. Anggur tersebut dibuat dari buah deadly nightshake.
2. Gympie gympie (Dendrocnide moroides), Rasa Sakitnya seperti Tertindih Raksasa
Tumbuhan ini mempunyai julukan stinging tree, yang berarti “pohon penyengat”. Mengenali tumbuhan beracun yang satu ini cukup mudah karena dia memiliki daun berbentuk hati yang lebarnya bisa mencapai 50 sentimeter. Daun inilah yang berbahaya karena terdapat ribuan duri menyengat di permukaannya.
Daun yang menyengat akan memicu reaksi alergi intens pada korbannya. Sengatannya menyebabkan rasa sakit menyiksa selama berbulan-bulan. Rasa sakit tersebut digambarkan sebagai perasaan seperti dibakar asam, tersengat listrik, atau tertindih raksasa.
3. Poison Ivy (Toxicodendron radicans), Tidak Kalah Bahaya dengan Musuh Batman
Poison Ivy yang dimaksud di sini tentu saja bukan nama tokoh ikonik yang menjadi musuh Batman dalam komik. Melainkan, nama dari jenis tumbuhan yang dikenal karena hampir semua bagiannya dapat menyebabkan efek dermatitis, melepuh, gatal, dan meningkatkan emosi (marah) pada orang yang menyentuhnya.
Efek tersebut disebabkan oleh zat urushiol, yaitu senyawa cair bening yang terdapat di getah tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang memiliki “kelompok tiga daun” ini dianggap berbahaya dan dilarang menyentuhnya. Mengerikannya lagi, urushiol dapat bertahan pada sepatu, pakaian, hewan, atau apa pun yang telah melakukan kontak dengannya.
4. Wolfsbane (Aconitum napellus), Punya Beragam Julukan
Pada zaman dahulu, tumbuhan wolfsbane digunakan sebagai racun untuk mencemari pasokan air musuh. Racunnya disebut alkaloid pseudaconitine. Racun ini juga dioleskan di ujung panah untuk berburu hewan. Tidak hanya bunganya, bagian akar tumbuhan ini juga mengandung racun.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan liar yang memiliki beragam julukan, seperti monkshood, conite, leopard’s bane, women’s bane, devil’s helmet, dan blue rocket. Di Indonesia, tumbuhan ini juga dikenal dengan nama bunga aconitum.
5. Tread-Softly (Cnidoscolus stimulosus), Racunnya Dapat Mengubah Warna Kulit
Tumbuhan yang berasal dari Amerika Serikat ini sering dijuluki finger-rot, yang artinya “busuk jari”.
Bunga dan buah tumbuhan ini ditutupi bulu menyengat yang akan melepaskan berbagai senyawa iritan jika disentuh. Meskipun kontak langsung dengan tumbuhan ini menyebabkan rasa perih dan gatal hebat, gejalanya hanya berlangsung kurang dari satu jam. Pada sebagian orang mungkin akan mengalami perubahan warna kulit selama beberapa hari.
Meskipun beracun, tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai bahan obat. Seperti untuk mengobati demam, sakit kepala, dan sakit perut. Bahkan, jika sudah dibudidayakan, tumbuhan ini tidak akan lagi memiliki bulu penyengat.
6. Jelatang (Urtica dioica), Beracun tapi Bisa Dimakan
Walaupun memiliki racun, jelatang dikenal sebagai tumbuhan yang berkhasiat obat/tumbuhan herbal. Di beberapa daerah, tumbuhan ini populer sebagai sayuran dan dimakan/dimasak. Dalam praktiknya, daun, batang, atau akar tanaman jelatang dapat dihancurkan dan dibuat menjadi bubuk, krim, teh, dan lainnya. Jadi, cukup penting rasanya untuk mengenali tumbuhan beracun yang satu ini.
Daun tumbuhan jelatang berbentuk hati dengan bunga berwarna kuning, hijau, atau merah muda. Pada daun dan batang muda tumbuhan ini terdapat bulu-bulu yang mengandung asam format. Jika disentuh, bulu-bulu seperti jarum tersebut akan menyuntikkan asam format yang memberi efek menyengat ke dalam kulit, memicu sensasi terbakar, kesemutan, dan ruam gatal. Efeknya tidak tidak bertahan lebih dari 24 jam. Di alam, asam format juga dihasilkan banyak serangga dari bangsa Hymenoptera, seperti lebah dan semut sebagai alat serang atau alat bertahan.
7. Manchineel (Hippomane mancinella), Apel Kematian Kecil
Tumbuhan manchineel dianggap sebagai tumbuhan yang paling berbahaya di dunia. Jenis tumbuhan ini dapat ditemukan di Kepulauan Karibia yang memang tidak disangsikan lagi sebagai surganya hutan tropis.
Tahu buah apel, kan? Nah, daun dan buah dari tumbuhan manchineel serupa dengan apel berukuran kecil, sehingga tumbuhan ini dikenal juga dengan julukan “apel pantai”. Nama Spanyol untuk tumbuhan ini cukup mengerikan, yaitu manzanilla de la muerte, artinya “apel kematian kecil”. Nama ini sudah cukup menggambarkan betapa berbahaya tanaman ini.
Kandungan racun pada manchineel bisa berefek mematikan bagi manusia yang memakannya. Jika tidak mati, maka racunnya sudah dapat melepuhkan mulut dan kerongkongannya. Getah yang terdapat di bagian daun dan kulit kayunya mengandung bahan kimia yang disebut phorbol. Phorbol menghasilkan reaksi alergi kulit yang kuat. Disebutkan juga bahwa tetesan air hujan yang jatuh melalui pohon ini dapat mengumpulkan phorbol dan membakar seseorang yang berada di bawah pohon tersebut.
Pada masa lalu, getah beracun tumbuhan manchineel dipergunakan penduduk asli untuk melumuri mata panah. Diperkirakan penjelajah Spanyol yang bernama Juan Ponce de León meninggal karena senjata semacam itu selama perjalanan keduanya ke Florida pada tahun 1521.
8. Hogweed (Heracleum mantegazzianum), Dapat Menimbulkan Luka Bakar
Beberapa tahun yang lalu, tumbuhan hogweed banyak dicari orang di mesin pencari: Bermula dari adanya berita tentang remaja Virginia, Amerika Serikat, bernama Alex Childress yang menderita luka bakar setelah tersentuh tumbuhan tersebut. Ketika itu, Alex menebang semacam rumput besar dan tiba-tiba tumbuhan itu menyapu wajah dan lengannya. Hal itulah yang membuat lengan dan wajah Alex bagai terbakar hanya dalam jangka waktu 15 menit setelah terjadi kontak. Setelah diselidiki, tanaman yang mengenainya itu adalah hogweed.
Hampir seluruh bagian tumbuhan yang termasuk sebagai gulma ini mengandung bahan kimia yang disebut furocoumarin, baik pada daun, bunga, dan batangnya. Bahan kimia tersebut dapat menyebabkan phytophotodermatitis bagi siapa pun yang menyentuhnya. Efeknya berupa kulit melepuh parah jika terkena sinar matahari. Bahkan, kebutaan juga bisa terjadi jika getah mengenai mata.
Tanaman beracun memiliki keunikan masing-masing. Jika salah menanganinya, bisa menjadi racun yang mematikan. Namun, jika diteliti lebih lanjut, ada kemungkinan racun pada tumbuhan tersebut dapat diolah menjadi obat. Banyak masyarakat awam yang sulit mengenali tumbuhan beracun. Jadi, selalu waspadalah jika melihat tumbuhan yang masih asing bagimu.
Comment