Memiliki anak manja sejatinya masalah yang bisa dikatakan berbahaya, bagi kenyamanan hidup seluruh orang tua di masa tuanya. Sebab sungguh anak semacam ini tidak bisa diandalkan dan tidak bisa dijadikan gantungan hidup orang tuanya. Oleh sebab itu, Anda harus memahami penyebab anak manja dan sebisa mungkin untuk menghindarinya sebelum terlambat.
Anak manja sulit untuk dilatih kemandirian sehingga sampai tua sekalipun, dia tetap menggantungkan dirinya kepada orang lain termasuk orang tuanya. Padahal, yang diharapkan adalah, si kecil bisa menjadi insan yang merawat orang tua di usia tua bukan sebaliknya. Untuk itu silakan cermati penyebab anak menjadi manja di bawah ini:
1. Semua Keinginannya Selalu Dituruti
Anak yang semua keinginannya selalu dituruti sejatinya cikal bakal didikan agar dia menjadi anak yang manja. Dan ini akan merugikan orang tua sendiri karena anak tidak akan pernah menjadi dewasa. Lain soal kalau anak masih berusia bayi yang semua keinginannya memang harus dipenuhi, karena dia masih belum bisa memberdayakan dirinya sendiri.
Tetapi anak di usia sekolah, seharusnya dididik untuk memenuhi kebutuhannya sendiri agar dia bisa belajar mandiri. Lain daripada itu, di usia tersebut orang tua harus berani untuk memerintah si anak seperti memerintah agar merapikan mainannya, tempat tidurnya, hingga berani makan sendiri.
2. Selalu Dipuji Tidak Pernah Ditegur
Hanya karena anak masih kecil maka dia tidak pernah ditegur melainkan terus saja dipuji atau diberikan apresiasi. Padahal teknik semacam ini, justru akan membuatnya menjadi manja yang akan dibawanya hingga usia dewasa. Seharusnya anak yang sudah masuk usia sekolah, maka pujian dan teguran harus diberikan secara seimbang.
Lain lagi kalau masih di bawah lima tahun yang mana anak masih belum melakukan kesalahan. Sekalipun ada kesalahan yang dibuatnya, dia tetap tidak sadar kalau itu sebuah kesalahan. Justru teguran pada anak balita akan membekas di dalam otaknya sebagai bukti kalau orang tua tidak sayang kepadanya.
3. Orang Tua Tidak Kompak saat Menegur
Ketika anak sedang melakukan kesalahan, maka seharusnya kedua orang tua memberikan teguran kepada anak sesuai usianya. Kalau pun hanya ayah yang memberikan teguran, maka si ibu harus diam saja jangan sampai justru memberikan pujian atau pembelaan pada anak yang melakukan kesalahan tersebut.
Kalau ini tetap dilakukan, maka berarti tidak ada kekompakan orang tua ketika menegur anak yang bersalah. Ada dua efek di sini, yang pertama anak akan kebingungan, sedangkan yang kedua dia akan memiliki pelarian setiap melakukan kesalahan-kesalahan baru. Akhirnya kesalahan tersebut tetap ia lakukan karena ia menyangka bakal tetap ada yang akan membelanya.
4. Dibiasakan Hidup Mewah
Penyebab anak manja yang berikutnya ialah dibiasakan hidup mewah sejak dini. Bahkan orang tuanya rela tidak makan lezat, asalkan anak bisa memakannya. Termasuk rela si ibu tidak menggunakan perhiasan mahal, asalkan perhiasan si anak lengkap dan mewah. Tentunya ini akan berdampak buruk bagi perkembangan si anak itu sendiri.
Maka dari itu, ajarlah si kecil untuk hidup di dalam kesederhanaan. Karena sejatinya, kita tidak pernah tahu apakah si kecil saat sudah dewasa akan menjadi orang yang beruntung atau tidak. Risikonya ialah jika dia tidak lagi mampu mendapatkan kemewahan-kemewahan yang sudah dibiasakan sejak kecil, maka hasilnya adalah stres hingga melakukan tindakan kejahatan.
5. Dibiasakan Hidup Eksklusif
Ada sebagian orang tua yang merasa khawatir, kalau anaknya bermain di luar rumah sekalipun bersama teman-teman yang sebaya dengannya. Akhirnya, si anak dibiarkan bermain di rumahnya sendiri, dan jika ada temannya, maka harus ikut juga bermain di sana. Akhirnya anak hidup secara eksklusif serta enggan bergaul jika di luar rumah.
Sekalipun segala fasilitas permainan ada di dalam rumah, tetap ini merupakan strategi yang kurang bijaksana. Justru anak akan memiliki sifat manja karena dia sudah terbiasa dengan ruangan ber-AC, lantai yang bersih, namun tidak pernah berinteraksi dengan lapangan, tumbuhan, permainan tradisional dan selainnya.
6. Protektif yang Berlebihan
Sejatinya protektif orang tua itu penting bagi anak-anaknya. Namun kalau berlebihan, efeknya ialah anak akan menjadi sosok yang manja. Semisal, harus mandi air panas, main di luar harus pakai sandal, bajunya harus yang warna sepadan, harus memilih teman saat bermain dan lain sebagainya.
Tentunya tujuan āharusā di atas itu bagus karena demi keselamatan, kesehatan, dan keamanan anak. Akan tetapi kalau seluruhnya harus berpatokan pada instruksi āharus seperti iniā, maka sejatinya anak tidak diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi dirinya sendiri. Akhirnya jangan lagi berharap anak akan mandiri di usia dewasanya nanti.
7. Konflik Anak yang Dituakan
Banyak sekali kasus, dua orang ayah bertengkar hanya gara-gara perkelahian yang dilakukan oleh anaknya saat bermain. Ini yang dimaksud dengan konflik anak yang dituakan oleh orang tua yang tidak bijaksana. Padahal, pasca berkelahi, si anak akan akur kembali, sedangkan orang tua yang kadung bertengkar tetap memiliki dendam kesumat.
Sikap orang tua semacam ini bukan pertanda sebagai pembelaan bagi anaknya, melainkan justru akan membuat anaknya menjadi manja. Lebih jauh lagi, si anak akan menjadi jagoan dengan terus mengganggu temannya karena dia merasa bakal dibela oleh si ayah. Nah, ketika sudah dewasa ketika si pembelanya sudah tidak ada, anak akan menjadi insan yang gagal.
Maka dari itu, penyebab anak manja di atas harus dihindari kalau Anda masih ingin memiliki anak yang kelak menjadi manusia seutuhnya. Perlu diketahui, setiap anak dilahirkan dengan keunikannya sendiri yang salah satunya bisa menyelesaikan segala permasalahannya. Lantas apakah disebut manusia kalau setiap masalah anak diselesaikan oleh orang tua?
Comment