by

Ini 7 Hikmah Saat Sakit, Jadi Jangan Bersedih ya

Sakit merupakan dinamika manusia yang wajar dan kehadirannya tidak bisa ditolak. Untuk itu, sungguh menjadi hal yang aneh jika manusia justru marah jika sakit hadir dan melekat di dalam dirinya. Padahal, dia menyadari kalau rasa sakit masih berpotensi untuk sembuh. Di sisi lain, juga terdapat hikmah saat sakit yang begitu indah.

Di dalam kehidupan pasti berkelindan dua hal yang saling berlawanan. Misalnya, jika ada siang pasti ada malam, jika ada sedih pasti ada bahagia dan jika ada sakit pasti ada sehat. Dari pernyataan ini pula bisa disimpulkan, kalau tidak mungkin ada orang yang mengalami sakit terus menerus serta tidak mungkin ada orang yang mengalami sehat selamanya. Untuk itu, bersabarlah saat sakit sembari menjemput hikmah seperti di bawah ini:

1. Ujian Tentang Kesabaran

Ketika mengalami sakit, hendaknya tidak berpikir yang bukan-bukan. Apalagi sampai menyalahkan keadaan dan keluarga. Lebih baik, si pasien harus meningkatkan mental kesabaran serta menganggap kalau rasa sakit yang dialaminya sebagai ujian atas kesabaran tersebut. Siapa yang bersabar maka dialah yang lulus ujian dengan hasil yang memuaskan.

Di dalam konteks kehidupan, kesabaran tetap terbagi menjadi dua yang bertolak belakang. Seperti sabar saat lapar berarti juga harus bersabar saat kenyang. Bersabar saat bersedih, seharusnya juga bersabar saat berbahagia. Sedangkan yang terakhir ialah bersabar saat sehat seharusnya juga bersabar saat sakit. Dan perlu diketahui hanya dengan bersabar, manusia bisa menjalani kehidupan dengan tidak berlebih-lebihan.

2. Waktunya Introspeksi atas Kesalahan Diri

Hampir bisa dipastikan seluruh manusia menyadari kalau memang dirinya adalah tempat salah dan lupa. Namun sangat sedikit di antara mereka yang melakukan introspeksi atas kesalahan tersebut sehingga tidak akan pernah mengulang kesalahan yang sama di lain kesempatan.

Baca Juga  Rekomendasi Kerajinan Dari Tanah Liat yang Fungsionalitas

Nah, sakit merupakan sebuah peristiwa yang seharusnya dijadikan sebagai kesempatan untuk melakukan introspeksi atas kesalahan diri. Termasuk mulai berhitung berapa banyak dosa yang telah dilakukan dibanding dengan amal pahala yang diterima. Introspeksi semacam ini perlu dilakukan bukannya justru menambah dosa baru pada saat diri sedang terbaring lemah di tempat tidur.

3. Lebih Banyak Waktu Mengingat Allah

Setiap umat Islam diwajibkan untuk selalu berdzikir atau mengingat Allah di setiap kesempatan. Bahkan, selama masih terdapat denyut jantung di dalam badan, bibir ini harus tetap basah dengan lantunan dzikir kepada Sang Pencipta. Sayangnya, tidak banyak orang yang melakukannya, bahkan untuk melakukan sholat saja, malasnya sungguh luar biasa.

Nah, jika diri sedang sakit, maka seharusnya itu dijadikan kesempatan untuk memperbanyak mengingat Allah. Lebih sering membasahi bibir dan hati dengan lantunan dzikir yang khusu’ dan penuh kerendahan hati. Tentunya, barang siapa yang mengingat Allah maka sungguh Allah pun akan mengingatnya.

4. Lebih Banyak Waktu di Rumah

Hikmah saat sakit yang berikutnya ialah lebih memiliki banyak waktu di rumah. Bagi siapapun yang selalu diberikan kesehatan, dan kesehatan tersebut digunakan untuk beraktivitas di luar rumah, maka sadarlah kalau hal tersebut merupakan perbuatan yang salah. Sebab, sejatinya dirinya masih memiliki keluarga yang juga perlu diperhatikan.

Nah, jika diri mengalami sakit, maka jadikanlah itu teguran kalau selama apapun berada di luar rumah, akhirnya balik juga sekalipun sedang dalam keadaan sakit. Setelah itu, lihat dan rasakan betapa luar biasanya perawatan keluarga lalu tanamkan di dalam hati kalau tidak akan pernah lagi meninggalkannya. Ini juga merupakan pesan bagi siapapun yang merantau bertahun-tahun dengan meninggalkan istri dan anaknya yang terlunta-lunta tanpa kasih sayang.

Baca Juga  Bosan Sepi Saat Traveling? Yuk Intip 4 Rekomendasi Lagu Indonesia yang Cocok Untuk Temani Perjalanan
5. Sadar dengan Kemampuan Fisik

Banyak sekali masyarakat yang bekerja sampai melupakan waktu. Mereka tidak sadar kalau tubuh manusia juga memiliki masa tahan serta membutuhkan waktu istirahat. Nah, kalau tidak mempercayai pernyataan ini silakan menunggu sakit yang bakal bertandang. Baru setelah itu diri akan menyadari kalau fisik memang membutuhkan rileksasi.

Seharusnya, sebagai manusia dewasa harus menyadari dengan ketentuan ini. Dan tidak perlu menunggu sakit untuk melakukan introspeksi. Sungguh memang bukan kelayakan kalau fisik dibiarkan beraktivitas 24 jam tanpa istirahat. Dan kalau sakit sudah menyerang, maka yang tersisa hanya penyesalan.

6. Lebih Merenungkan Nikmat Kesehatan

Orang yang sehat, mungkin tidak akan menyadari betapa nikmatnya kesehatan. Akan tetapi, orang yang sakit, pasti dan sepakat kalau sehat adalah sesuatu yang kenikmatannya luar biasa. Bahkan, menurut Rhoma Irama dalam lirik lagu yang berjudul Nikmat Sehat, sehat merupakan harta yang tidak terbandingkan.

Lirik lagu ini benar adanya. Karena apa arti uang, jabatan, kekayaan, mobil tetapi si pemiliknya dinyatakan mengalami penyakit yang mematikan. Sebaliknya, orang yang hidup sederhana, kekayaannya tidak terlalu luar biasa, namun memiliki tubuh yang sehat, maka sejatinya dialah orang yang kaya.

7. Lebih Termotivasi untuk Hidup Sehat

Orang tidak akan pernah mempedulikan kesehatan sebelum dirinya mengalami sakit. Dan kalau sakit menyerang, baru mereka menyadari kalau hidup sehat itu sangat penting. Dan biasanya, jika dirinya sudah sembuh, maka dia memulai untuk hidup dengan sehat seperti berolahraga dan makan makanan bergizi.

Itu artinya, sakit adalah alat untuk memotivasi manusia agar selalu hidup dengan sehat. Termasuk juga menghindari hal-hal yang bisa merusak kesehatan. Seperti minum minuman keras, begadang setiap malam, malas berolahraga hingga mengkonsumsi narkoba. Nah, kalau membaca ulasan ini, maka tentunya sakit tetap sesuatu yang perlu disyukuri.

Baca Juga  Apa Saja Hal yang Harus diperhatikan Sebelum Merantau?

Sejatinya, masih banyak hikmah saat sakit yang perlu dipahami oleh manusia. Sehingga tidak ada lagi ungkapan dan keluhan pada saat peristiwa ini terjadi pada badan. Yang ada adalah ketenangan, perasaan menyesal, taubat nasuha, kesabaran hingga syukur karena sejatinya Allah masih sayang kepadanya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Publikasi Terkait Lainnya