by

Ingin Hidup Damai? Terapkan Cara Menjaga Lisan yang Baik

Bulan puasa adalah bulan dimana seluruh manusia harus menjauhi perbuatan yang berdasar pada hawa nafsu, salah satunya berbicara yang menyinggung perasaan orang. Untuk itu, sebelum Anda mulai berbicara, harus mengetahui cara menjaga lisan yang baik terlebih dahulu. Baru setelah itu, sampaikan apa yang ingin disampaikan.

Risiko tidak menjaga lisan bisa berujung pada permusuhan. Ironisnya, konflik ini terkadang diwariskan kepada generasi berikutnya, yang membuat konflik tidak juga usai. Maka dari itu, ikuti tips dan cara jaga lisan berikut ini, supaya kehidupan sosial lebih aman dan ini cara yang dimaksud:

1. Waspada dengan Perkataan Orang Lain

Jika ada orang yang mengatakan sesuatu kepada Anda, bisa jadi perkataan tersebut tidak untuk orang lain. Jadi Anda harus waspada dan jangan sampai mengumbarnya di depan publik karena bisa berujung fitnah, gibah maupun hal yang tidak baik lainnya. Ini juga berlaku untuk percakapan rahasia dan lainnya.

Kalau membocorkan suatu rahasia kepada masyarakat, tentu Anda tidak akan lagi dipercaya sebagai pemegang rahasia. Dan yang pasti, yang bersangkutan akan memusuhi Anda hingga memicu pertengkaran yang besar. Maka dari itu, hati-hati kalau berkata-kata pastikan dulu kata-kata tersebut bisa berujung konflik atau tidak.

2. Buang Kebiasaan Memuji Diri Sendiri

Kebiasaan memuji diri sendiri bisa memicu kesombongan. Dijamin, tidak mungkin ada lawan bicara yang ingin mendengar ucapan semacam itu. Untuk itu, hindari berkata-kata semacam ini karena hanya akan merusak komunikasi saja. Lebih baik tahan diri agar lebih aman daripada orang-orang akan pergi menjauh.

Memuji diri sendiri juga termasuk membanggakan keluarga di depan orang lain. Setiap berbicara, pasti menyinggung hal tersebut dengan model retorika yang terkesan takabur. Tentunya di dalam hukum Islam, ini pun terlarang untuk disampaikan. Apalagi di bulan ramadan karena akan mengurangi pahala berpuasa.

Baca Juga  Bagaimana Cara Mencuci Kain Sutera dan Merawatnya dengan Baik dan Benar?
3. Lebih Banyak Mendengar

Cara menjaga lidah yang berikutnya adalah lebih banyak mendengar daripada berbicara. Dengan lebih banyak mendengarkan perkataan orang lain dan enggan untuk berbicara, maka lidah akan lebih selamat dan pengetahuan di pikiran akan semakin bertambah. Tentunya kalau informasi yang didengar adalah positif.

Kalau mendengar hal-hal yang negatif, lebih baik buang informasi tersebut. Termasuk menjauhi orang-orang yang selalu berbicara kotor dan tidak baik. Kalau ini sudah dilakukan, maka orang akan selamat dari lidah Anda dan juga sebaliknya. Untuk itu, banyaklah mendengar dan kurangi berbicara.

4. Perbanyak Berdzikir

Kalau bibir senantiasa berdzikir kepada Allah, niscaya lisan tidak akan mudah untuk menyakiti orang lain. Sekalipun muncul perkataan, isinya tetap ujaran yang positif yang Ā tidak akan menyinggung perasaan orang. Bahkan, orang yang senantiasa berdzikir tidak akan menggunakan lisannya secara berlebihan untuk bercakap-cakap.

Lisan yang basah dengan dzikir kepada Allah, maka otomatis perkataannya akan tertata dengan baik. Apalagi kalau setiap berkata-kata, di dalam hati masih berdzikir. Ini yang disebut ihsan kelas tinggi yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang terpilih. Untuk itu, mari berlatih menjaga lisan dengan tidak berhenti mengingat Allah.

5. Tidak Memotong Pembicaraan

Sepenting apapun pesan yang ingin disampaikan, usahakan untuk tidak memotong pembicaraan orang. Biarkan orang tersebut menyelesaikan pembicaraan lalu tanggapi sekadarnya. Jika sudah selesai baru menyampaikan apa yang ingin disampaikan kepadanya.

Memotong pembicaraan orang adalah perkataan yang tidak sopan. Bahkan, kalau si pelakunya anak muda yang sedang berbicara dengan orang tua, dia pasti terkena marah akibat lisan yang tidak terjaga dengan baik sekalipun apa yang telah disampaikan adalah kesalahan yang harus segera diperbaiki.

Baca Juga  Agar Siap Membeli Perabot on Budget, Ketahui 11 Tips Hemat Membeli Perabot
6. Hindari Gibah

Kalau sedang berkumpul dengan banyak orang, bibir ini memang terangsang untuk terus bercakap-cakap. Silakan, tetapi pastikan menghindari membicarakan keburukan orang lain atau gibah. Kalau percakapan semacam ini yang terjadi, orang tidak akan menanggapi perkataan bahkan akan meninggalkan si pembicara.

Perkataan semacam ini juga bisa memicu permusuhan antara warga. Apalagi kalau ujaran tersebut sampai tersebar luas hingga terdengar yang bersangkutan. Dijamin, adu mulut akan terjadi bahkan bisa berakibat pada perkelahian fisik. Maka dari itu, kalau ingin dunia aman, jaga lisan dengan tidak menggibah orang lain.

7. Ucapkan Perkataan yang Benar

Ketika berkumpul bersama orang banyak, terkadang orang terangsang untuk berbicara menarik padahal itu dusta. Memang, masyarakat pendengar akan menaruk minat pada pembicaraan tersebut karena mereka tidak tahu kalau itu kedustaan belaka. Untuk itu, belajarlah untuk berbicara hal yang terbukti benar atau diam saja.

Berbicara bohong atau dusta, juga bisa berbuntut panjang. Bahkan, hukum di Indonesia menyatakan kalau penyebar hoax bisa dijerat pasal pidana. Untuk itu, entah berbicara secara lisan verbal offline maupun berbicara secara online, tetap jaga dan usahakan mengucapkan hal yang ada dasar legalitasnya.

8. Berpikir Sebelum Berbicara

Pembicaraan yang muncul dari pola pikir, pasti isinya positif dan tidak menyinggung perasaan orang. Sebab, ketika ingin berbicara yang buruk, pikiran sudah menolaknya karena akan terjadi masalah lebih besar yang akan menimpa dirinya. Alhasil, orang ini pun urung untuk membicarakan hal-hal yang buruk.

Untuk itu, silakan berpikir sebelum berbicara. Ini penting karena bisa menyelamatkan masyarakat dari kesalahan pembicaraan. Masyarakat pun lebih tertarik untuk menjalin komunikasi, karena yang mereka dapatkan hanya yang baik-baik saja. Sekarang tinggal memilih apakah ingin memiliki banyak teman atau ingin ditinggalkan akibat kata-kata yang sering salah.

Baca Juga  Muat di Dalam Tas! Ini 5 Barang Wajib Dibawa saat Keluar Rumah di Masa Pandemi

Berbicara bukan hal yang sepele karena jika salah berbicara, pertengkaran sedang di depan mata. Untuk itu, jangan berbicara sebelum Anda menerapkan cara menjaga lisan saat berbicara di atas. Tentunya, jika kita ingin tinggal di dunia yang damai dan aman.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Publikasi Terkait Lainnya