Perlu diketahui, ternyata yang suka makan di warung bukan kalangan bawah saja. Sebab, orang kaya sekalipun juga banyak yang melakukannya dengan berbagai pertimbangan. Oleh karena alasan ini, memang tidak sepantasnya masyarakat mendiskreditkan makanan yang dijual di tempat usaha semacam ini.
Ada berbagai pertimbangan mengapa masyarakat masih suka makan di warung selain makan di rumah. Nah, sebagian kecil di antaranya terkait dengan interaksi sosial serta keharmonisan antar warga masyarakat. Untuk mengetahui yang lebih lengkap, silakan baca ulasan listicle di bawah ini:
1. Harga Makanannya Murah Meriah
Salah satu pertimbangan, mengapa masyarakat masih suka makan di warung ialah karena harga makanannya murah meriah. Bahkan saking murahnya, hanya dengan Rp10.000 saja Anda sudah bisa mendapatkan satu porsi makanan ditambah lagi segelas es teh atau es jeruk.
Bisa dipastikan Anda tidak akan bisa mendapatkan makanan seharga tersebut kalau makannya di restoran. Pasalnya, di sini seluruh menu dijual dengan harga yang mahal. Bahkan ada satu porsi makanan yang dijual dengan harga hingga ratusan ribu rupiah. Uniknya, orang yang memiliki banyak uang sekalipun ternyata juga ada yang suka makan di warung dibandingkan di resto dan cafe.
2. Pelanggan Tetap Bisa Berhutang
Pelanggan bisa berhutang kalau makan pagi dan makan siang di warung. Namun syaratnya, si pelanggan harus warga sekitar serta sudah menjadi pelanggan tetap di warung tersebut. Uniknya, si penjual juga melayani pelanggan yang berhutang dengan ikhlas namun tetap tercatat. Karena hal ini, ada pelanggan yang makan tiap hari tetapi bayarnya tiap minggu bahkan tiap bulan.
Tentunya teknik semacam ini tidak berlaku kalau makan di restoran. Jangankan menyampaikan keinginan berhutang ke pelayan, masuk restoran dengan pakaian ala kadarnya saja sudah merasa enggan. Ini yang menjadi alasan kalau orang makan di restoran sejatinya bukan hanya untuk mengisi perut saja tetapi juga ada gengsi di sana.
3. Cara Makan Bebas Tanpa Aturan
Terdapat berbagai teknik atau cara orang memakan sesuatu. Nah, kalau Anda ingin mengetahui cara-cara tersebut, silakan melihat orang yang sedang makan di warung. Di sana mereka bebas memakan apa saja dengan gaya yang berbeda-beda. Baik makan menggunakan tangan atau sendok hingga gaya duduk yang beraneka ragam.
Nah, cara makan bebas tanpa aturan semacam ini yang membuat orang suka makan di warung. Sedangkan kalau makan di restoran, seakan ada aturan tidak tertulis yang membuat si pelanggan harus makan dengan berhati-hati dan tidak asal mengunyah. Lain daripada itu, makan sambil duduk menopang kaki saja, tidak mungkin bisa dilakukan di restoran.
4. Lebih Dekat dengan Warga Sekitar
Pertimbangan orang suka makan di warung yang berikutnya ialah agar lebih dekat dengan warga sekitar. Jika makan di restoran, tentu orang yang ditemui di sana berdatangan dari berbagai daerah. Bahkan sepertinya, akan agak kesulitan untuk berjumpa dengan orang yang dikenal di tempat seperti itu.
Sebaliknya, kalau makan di warung dekat rumah bisa saja pelanggan bertemu dengan tetangga atau minimal orang yang sudah dikenal. Akhirnya, pelanggan menjadikan momen tersebut untuk bertukar pikiran hingga bernostalgia mengingat masa-masa lalu yang penuh keindahan dan keakraban. Kalau sudah seperti ini, Anda pasti enggan untuk beranjak dari warung tersebut.
5. Mendapatkan Informasi Menarik tentang Berita Terbaru
Kalau makan di restoran tentunya pelanggan akan kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain di meja yang berbeda. Alhasil, percakapan yang terjadi hanya melibatkan dirinya dengan orang yang semeja saja. Oleh karena itu, Anda tidak akan mendapatkan informasi tentang berita terbaru yang beredar di tengah-tengah masyarakat.
Sedangkan kalau makan di warung, informasi yang akan didapatkan jauh lebih banyak. Karena biasanya orang yang makan di warung akan terus mengobrol sekalipun sedang menyantap makanan yang dipesannya. Selain itu, pihak pemilik warung pun mendesain bangku yang memang pas untuk para pelanggan agar bisa makan dalam satu tempat duduk.
6. Durasi Bersantai Lebih Lama
Orang makan di restoran maupun di warung sejatinya hanya untuk bersantai serta untuk melepas penat sembari menyantap makanan. Namun perbedaannya ialah, durasi bersantai di warung lebih lama jika dibandingkan dengan bersantai di restoran. Bahkan akan terasa tidak enak kalau berlama-lama di restoran kecuali makanan masih belum habis.
Makan di warung tidak demikian. Sekalipun makanan sudah habis disantap, pelanggan masih diperbolehkan untuk duduk bersantai sembari mengobrol dengan pelanggan yang lain. Nah, aktivitas ini ternyata juga menguntungkan si pemilik warung. Karena biasanya, para pelanggan ini masih memesan kopi dan rokok yang akan menemani mereka mengobrol pasca makan.
7. Menu Sederhana Namun Menyenangkan
Tidak dipungkiri, menu yang dijual di warung memang sangat sederhana. Sedangkan menu yang dijual di restoran sudah memenuhi standar high class apalagi yang nama menunya agak berbau bule. Akan tetapi kalau dari segi porsi tentu lebih banyak menu yang dijual di warung. Hal ini yang menjadi alasan mengapa menu di warung memang sederhana tetapi mengenyangkan.
Bagi orang kaya yang makan hanya agar kenyang saja, tentunya mereka akan lebih memilih makan di warung daripada di restoran. Karena bagi mereka, rasa lezat sebuah makanan hanya terasa saat di lidah saja. Tetapi ketika sudah memasuki tenggorokan, maka rasanya akan sama.
Orang suka makan di warung sejatinya bukan hal yang terlarang dan tabu. Apalagi kalau latar belakangnya adalah pertimbangan-pertimbangan seperti yang sudah dijelaskan di atas. Dan jangan dilupakan, dengan terbiasa makan di warung, berarti Anda telah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat kecil.
Comment