by

10 Cara Self Healing yang Efektif, Patut Dicoba nih!

Belakangan ini, istilah healing semakin populer di media sosial. Mulai dari postingan status, komentar, caption dan sebagainya. Healing merupakan kosa kata bahasa Inggris yang mengacu pada arti “penyembuhan”. Lingkupnya cukup luas, dapat dikaitkan dengan penyembuhan fisik, jiwa, perasaan, batin, maupun pikiran. Kemudian, muncullah istilah self healing, yang artinya adalah “penyembuhan diri”.

Self healing adalah sebuah proses penyembuhan luka batin. Luka batin yang tidak diobati dapat mengganggu kondisi emosi. Secara umum, luka batin bisa terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Meskipun begitu, ada beberapa cara untuk menyembuhkan luka batin ini. Diperlukan waktu tertentu agar self healing memperlihatkan hasilnya. Self healing terbaik adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan fisik dan mental pada saat itu.

Beberapa cara self healing yang efektif dapat dilihat pada uraian berikut.

1. Menghadiahi Diri Sendiri dengan Kalimat-Kalimat Positif

Tanpa disadari, seringkali kamu memelihara pikiran negatif dengan mengatakan hal-hal buruk terhadap dirimu sendiri. Seperti “Wajahku jelek! Jerawat muncul terus!”, “Aku memang penakut! Lebih baik aku mundur!”, “Kapan aku bisa beli sepatu bermerek? Aku kan miskin!”, dan sebagainya.

Alih-alih mengecap diri dengan hal-hal negatif, hadiahilah dirimu dengan kalimat-kalimat positif, terutama ketika kamu merasa terpuruk. “Aku hebat! Sebentar lagi aku pasti akan mencapai garis finish!”, “Kupastikan, usahaku selama ini tidak akan sia-sia. Aku pasti bisa mengerjakan soal-soal ujian nanti!”, “Tidak ada yang mustahil jika aku terus berusaha!”, dan sebagainya. Katakan pada diri sendiri bahwa kamu mampu melawan pikiran negatif. Hal ini merupakan awal yang baik untuk membantumu mencari jalan keluar dari segala keterpurukan.

2. Tidak Menahan Emosi Negatif

Emosi negatif mencakup banyak hal. Mulai dari rasa frustrasi, marah, sedih, malu, hingga kecewa. Namun, ketika emosi negatif itu kamu lepaskan, seringkali kamu malah disalahkan atas perilaku tersebut. Misalnya, ketika sedang bersedih, biasanya orang di sekitarmu berkata, “Jangan menangis. Malu dilihat orang!” Begitu juga ketika kamu memperlihatkan wajah penuh amarah, orang akan berkata, “Apaan, sih? Begitu saja kok marah. Sudah, jangan marah! Tidak ada gunanya marah-marah!” Jadi, seakan-akan kamu harus selalu berbuat baik di depan semua orang.

Hal inilah yang bisa membuatmu takut untuk bercerita tentang perasaanmu. Sehingga, akhirnya kamu memilih untuk menahan emosi agar tidak terlihat buruk di mata orang lain. Bila emosi ini terus ditahan, hal ini akan menghalangi proses self healing yang sebenarnya sedang kamu perlukan.

Baca Juga  7 Tips Mulai Belajar Menjahit untuk Kamu yang Ingin Jago Menjahit

Jadi, menangislah bila sedih. Ungkapkanlah rasa marah ketika memang perlu dilampiaskan. Tidak perlu menahan emosi, karena yang diperlukan adalah mengendalikan emosi agar tidak terluapkan secara berlebihan. Ingat, bahwa kamu adalah manusia, yang merupakan “gudang” dari segala emosi.

3. Memberi Jarak Fisik Selama Proses Self Healing

Jika kamu merasa lingkunganmu kurang mendukung proses self healing-mu, maka tidak ada salahnya jika membuat jarak fisik sejenak. Jauhkanlah dirimu dari hal-hal yang dapat membuatmu semakin kesal.

Jika biasanya kamu bepergian ke tempat yang ramai seperti mal atau kafe, maka dalam masa self healing kamu dapat pergi ke perpustakaan atau tempat sunyi lainnya. Jika perlu, kamu bisa melakukan perawatan diri, seperti pergi ke salon atau melakukan terapi pijat.

Sebaliknya, jika kamu terlalu sering berada di tempat yang sepi, maka pergilah ke tempat yang lebih ramai. Perubahan suasana akan membuat mood­-mu juga berubah, dari mood yang buruk berubah ke mood yang lebih baik.

Setelah perasaanmu menjadi lebih baik, perlahan-lahan kembalilah ke lingkunganmu. Walaupun sudah tidak dalam proses self healing, rutinlah bepergian ke tempat yang berbeda dari biasanya. Hal ini juga dapat meningkatkan energi positif dalam dirimu.

4. Memberikan Ruang pada Diri Sendiri

Bagi sebagian orang, memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemauan diri sendiri terlihat seperti egois. Tidak jarang ada orang yang kemudian memforsir diri, untuk bekerja secara berlebihan dan mengabaikan fisik maupun mentalnya, walaupun sebenarnya dia sudah sangat lelah. Padahal, diri sendiri itu juga perlu diperhatikan.

Memberi ruang pada diri sendiri tidaklah sama dengan berperilaku egois. Tujuan dari memberi ruang pada diri sendiri adalah untuk memberikan ketenangan dan pengenalan lebih dalam pada diri. Pada proses self healing, kamu bisa melakukan hobimu seorang diri. Dengan cara tersebut, kamu dapat merenungi sejenak sudah sejauh apa perjalanan yang kamu lewati. Sadarilah, bahwa kamu begitu berharga dan pantas untuk bahagia dan melakukan hal-hal positif yang menyenangkan hatimu.

Baca Juga  Cara Meminimalisir Masalah dengan Anger Management
5. Berdialog pada Diri Sendiri

Kamu pasti mempunyai banyak pikiran di benakmu. Seringkali pikiran-pikiran tersebut seperti suara yang kemudian menciptakan dialog dengan dirimu sendiri. Pada saat itu, kamu merasa perlu jujur dengan diri sendiri untuk mengungkapkan hal-hal yang selama ini masih kamu sembunyikan.

Berdialog dengan diri sendiri dapat kamu lakukan ketika sedang berada di tempat ramai maupun di tempat sunyi. Pada saat berdialog dengan diri sendiri, kamu bisa mengucapkan terima kasih kepada dirimu  untuk segala pencapaian yang telah kamu peroleh. Selain itu, kamu juga bisa memaafkan diri untuk segala kesalahan dan penyesalan yang pernah terjadi dalam hidupmu.

6. Berdamai dengan Diri Sendiri

Ada saatnya kamu sampai pada situasi di mana kamu sangat sulit menerima keadaan diri sendiri. Begitu sulitnya, sehingga pikiranmu penuh dengan berbagai pikiran negatif. Hal tersebut sebenarnya wajar, asalkan jangan sampai hal tersebut menghentikan langkahmu menuju kebahagiaan.

Ketika kamu merasa kalah dan salah, maka maafkanlah dirimu dan terima kondisi tersebut. Kemudian, ingatkan dirimu untuk tetap bersemangat karena selalu ada kesempatan untuk menunjukkan potensi diri. Lanjutkanlah hidup. Berdiam dalam perasaan kalah dan salah tidak akan membuatmu bergerak ke mana pun.

7. Bersikap Baik kepada Diri Sendiri

Kamu bisa dengan mudah berbuat baik kepada orang lain, tetapi sering lupa untuk berbuat baik kepada diri sendiri. Bahkan, kamu mungkin bisa sangat marah kepada diri sendiri, karena tidak mampu mengatasi rasa sakit akibat sesuatu yang terjadi di masa lalu.

Adakalanya menjadi keras pada diri sendiri sangat diperlukan. Misalnya, untuk menghilangkan rasa malas pada diri sendiri. Akan tetapi, pada masa self healing, keras pada diri sendiri malah dapat mempersulit tubuh dan pikiran untuk sembuh. Oleh karena itu, dianjurkan untuk bersikap baik pada diri sendiri. Misalnya, menulis surat yang berisi kalimat-kalimat dukungan guna menyemangati diri yang sedang melewati masa-masa buruk.

8. Kelilingi Diri dengan Orang-Orang yang Mendukungmu

Karakter atau pribadi seseorang akan terbentuk dari lingkungan pergaulannya. Dari lingkungan pergaulan itulah bisa dinilai, apakah lingkungan pertemanannya mengarah ke hal positif atau malah sebaliknya. Oleh karena itu, berada di lingkungan yang mendukungmu akan mempercepat proses self healing yang sedang kamu lalui. Jadi, jangan ragu untuk keluar dari lingkungan yang merugikanmu.

Baca Juga  20 Referensi Kado Ulang Tahun Unik dan Menarik

Kamu pasti bisa menemukan lingkungan dengan orang-orang yang mendukung proses self healing-mu. Selain itu, mereka juga akan menerima dan menghargai keadaanmu dan menyambut kehadiranmu dalam kehidupan mereka.

9. Tidur atau Istirahat Lebih Banyak

Ketika orang sedang sakit, biasanya dokter akan menyuruhmu untuk memperbanyak waktu tidur. Alasannya adalah karena kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh lebih sulit untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

Alasan lain adalah karena kurang tidur dapat berkontribusi pada peningkatan hormon stres seperti norepinefrin dan epinefrin. Hormon-hormon tersebut membuat seseorang merasa lebih cemas dan lelah. Oleh karena itu, tidur yang cukup dapat menjadi salah satu bentuk self healing yang efektif.

10. Melakukan Meditasi Penyembuhan Diri

Meditasi merupakan aktivitas self healing yang efektif untuk menenangkan tubuh dan pikiran. Agar hasilnya maksimal, tata cara meditasi pun harus diterapkan dengan tepat. Ada banyak meditasi penyembuhan diri yang dapat membantu. Biasanya, teknik dari meditasi self healing ini dapat dilakukan dengan setiap pagi, sebelum memulai berbagai macam aktivitas.

Berikut adalah tahapan meditasi self healing yang dapat kamu praktikkan.

  • Carilah posisi yang nyaman. Kamu boleh duduk maupun berbaring.
  • Tutup mata.
  • Ambil napas melalui hidung dalam 3 hitungan, hembuskan napas melalui mulut dalam 3 hitungan. Ulangi sebanyak 3 kali.
  • Ambil napas dalam melalui hidung dalam 6 hitungan, hembuskan napas melalui mulut dalam 6 hitungan. Ulangi sebanyak 3 kali.
  • Coba bayangkan udara bersih dan pemandangan indah ada di sekitarmu. Lakukan hal ini sambil bernapas normal secara teratur. Lamanya tergantung kebutuhanmu.
  • Setelah itu, bisa ulangi lagi dari tahap awal.

Setelah mengetahui self healing mana yang paling efektif bagimu, maka lakukanlah dengan cara yang paling nyaman menurutmu. Jika masih ragu melakukannya, maka perlu disadari bahwa self healing merupakan proses yang perlu dilalui untuk memulihkan gambaran diri.

Melalui proses ini, kamu akan semakin mengenal diri sendiri, menerima ketidaksempurnaan diri, dan bangkit dari rasa penyesalan atau kegagalan yang sempat menghantuimu. Jadi, jika kamu memang memendam luka batin, jangan ragu untuk segera menyembuhkannya dengan berbagai cara self healing yang efektif maupun meminta bantuan seorang psikolog.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Publikasi Terkait Lainnya