Daerah Pecinan di bagian barat Jakarta menyimpan sejuta pesona, karena terkenal dengan bangunan-bangunan bersejarah seperti museum, kuil, vihara dan berbagai bangunan dengan arsitektur tradisional bernuansa Cina. Bangunan-bangunan tersebut tetap terawat hingga kini, dan menjadi magnet yang menarik minat para wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung.
Tak hanya tempat-tempat bersejarah, daerah Pecinan juga merupakan salah satu pusat belanja terbesar di Jakarta. Bagaimana tidak? Daerah Pasar Pagi Lama, Pasar Asemka, Petak Sembilan dan bangunan-bangunan di sekitarnya merupakan pusat grosir, yang menjual berbagai barang kebutuhan sehari-hari, termasuk aneka makanan dan juga barang-barang elektronik.
Jika kita ingin menjelajahi seluruh bagian daerah pecinan tersebut, waktu sehari pasti tak akan cukup. Dua tujuan belanja seru di pecinan Jakarta yang paling banyak dikunjungi adalah Pasar Pagi Lama dan Pasar Asemka.
Ada lima alasan yang membuat kedua pasar tersebut menjadi tujuan favorit untuk berbelanja, yaitu:
1. Mudah Dicapai
Meskipun kedua pasar tersebut berada di ujung barat kota Jakarta, akses menuju ke sana sangatlah mudah dan murah. Bisa dengan menggunakan kereta commuter line Jabodetabek yang berhenti di Stasiun Jakarta Kota atau Beos, dan bisa juga menggunakan bus TransJakarta yang halte pemberhentiannya berada tepat di depan Stasiun Jakarta Kota.
Kedua moda transportasi tersebut selalu tersedia setiap hari sejak pagi-pagi sekali hingga malam hari. Pembayarannya dengan menggunakan uang elektronik ataupun kartu khusus kereta, yang dapat dibeli di setiap stasiun kereta atau halte bus TransJakarta.
Setelah turun dari kereta ataupun bus, kita tinggal berjalan kaki sejauh kurang lebih 300 meter untuk menuju ke Pasar Pagi Lama dan Pasar Asemka, yang letaknya di bawah jalan layang yang menuju ke daerah Jembatan Lima.
Dari stasiun kereta ada jalur penyeberangan bawah tanah (underpass) yang sejuk dan nyaman, dengan pemandangan kolam air mancur, toko-toko dan kios yang berjualan pakaian, makanan, dan berbagai barang lainnya.
2. Kelengkapan Jenis Barang
Sebagai salah satu pusat grosir terbesar di Jakarta, Pasar Pagi Lama dan Pasar Asemka menjual berbagai jenis barang. Lapak-lapak pedagang kaki lima sudah menyambut kita, sejak baru saja menyeberang dari halte bus TransJakarta ataupun dari pintu keluar, setelah melewati jalur penyeberangan bawah tanah.
Letak kedua pasar tersebut berada di lokasi yang sama, yaitu di jalan Asemka. Bedanya, Pasar Pagi Lama menempati sebuah gedung tua empat lantai berwarna merah yang terletak di sebelah kanan jalan, sedangkan gedung pasar Asemka berwarna biru, terdiri dari sepuluh lantai dan terletak di sebelah kiri jalan.
Di sepanjang kolong jembatan layang sebelum mencapai kedua gedung pasar tersebut, sudah terlihat deretan lapak pedagang yang menjual berbagai barang mulai dari souvenir pernikahan, aksesoris, boneka, alat-alat tulis, perlengkapn menjahit, mainan anak-anak, hingga petasan dan kembang api. Tidak hanya di pinggir jalan besar, para pedagang juga berjualan di dalam gang-gang kecil di sebelah kiri jalan tersebut.
Di dalam gedung merah Pasar Pagi Lama, jenis barang yang dijual lebih banyak lagi. Deretan toko yang sangat padat di seluruh lantai gedung, menjual aneka barang-barang yang biasa dijadikan kado dan juga pernak-pernik perlengkapan acara ulang tahun anak-anak, termasuk goody bag.
Jika kita ingin mengisi goody bag untuk para undangan pesta dengan tas sekolah ataupun baju kaus, kita bisa meminta agar tas dan kaus tersebut diberi nama setiap tamu undangan. Toko-toko tersebut bersebelahan dengan toko alat-alat tulis, perlengkapan menjahit, tas sekolah, barang-barang plastik, hingga perlengkapan bayi.
Di sekitar gedung Pasar Pagi Lama, ada gang-gang kecil yang juga menjual berbagai jenis barang, termasuk bahan-bahan kue. Jika kira rajin menelusuri gang-gang kecil tersebut, tak jarang kita menemukan barang-barang dengan harga yang sangat murah.
Di jalan Asemka, ada sebuah gedung berwarna biru yang terdiri dari sepuluh lantai yang terlihat kusam. Sayangnya, gedung tersebut hanya terisi di lantai-lantai terbawah saja, yang sebagian besar menjual souvenir pernikahan.
Toko-toko lainnya menjual berbagai barang seperti tas, alat-alat kosmetik dan perlengkapan salon. Menurut para pedagang yang berjualan di sana, tadinya gedung tersebut setiap lantainya terisi penuh. Entah kenapa, lama-kelamaan para pedagang meninggalkan tempat itu dan memilih untuk berjualan di sepanjang kolong jalan layang.
Sangat menyenangkan melihat berbagai barang yang dijual, baik di lapak-lapak pedagang kaki lima ataupun di dalam toko-toko di gedung merah Pasar Pagi Lama dan gedung Biru Asemka. Tempat itu sering didatangi oleh orang-orang yang ingin membeli atau memesan barang-barang souvenir dalam jumlah besar, untuk berbagai acara.
Aneka bentuk dan model dari barang-barang yang dijual, sangat bervariasi dan selalu mengikuti tren yang sedang digandrungi, sehingga tak kalah dengan barang-barang serupa yang dijual di pusat-pusat pertokoan.
Menjelang lebaran dan tahun baru, sepanjang kolong jalan layang dipenuhi oleh pedagang petasan dan kembang api. Bentuk, ukuran, dan jenisnya sangat beragam, seperti petasan air mancur, petasan gasing, petasan ular, petasan tank, petasan banting, petasan jangwe, dan petasan roket.
Berbagai kembang api dengan pancaran cahaya dan bola-bola api yang spektakuler, menghiasi langit-langit Jakarta saat pergantian tahun, berasal dari pedagang-pedagang di sana. Meskipun banyak razia yang dikenakan terhadap para pedagang petasan di seluruh Jakarta menjelang lebaran, pedagang petasan di sepanjang kolong jalan layang menuju Pasar Pagi tetap tak tersentuh.
3. Harga Barang yang Murah
Bagi pengunjung yang baru sekali berbelanja di dua tujuan belanja seru di kawasan Pecinan ini, akan terheran-heran melihat betapa murahnya harga barang-barang yang dijual. Menjelang tahun ajaran baru, ibu-ibu datang ke tempat itu sambil membawa anak mereka untuk membeli berbagai keperluan sekolah.
Jika membeli buku tulis, pulpen, pensil, penghapus atau alat-alat tulis lainnya dalam jumlah banyak atau minimal satu lusin, maka harganya menjadi sangat murah, bahkan hingga separuh dari harga satuan.
Untuk barang-barang seperti tas sekolah, payung, boneka, atau mainan anak-anak, sebagian pedagang mau menjual secara eceran. Harganya masih jauh lebih murah dibandingkan dengan harga-harga di pusat pertokoan. Banyak juga orang yang berbelanja berbagai barang di Pasar Pagi Lama dan Pasar Asemka untuk dijual kembali.
Harga petasan dan kembang api juga jauh lebih murah jika membeli dalam jumlah besar, minimal lima atau sepuluh petasan dalam satu kotak. Jika kita bandingkan denga harga petasan yang dijual oleh pedagang-pedagang petasan di pinggir jalan, maka harga barang sejenis di kolong jembatan layang bisa mencapai kurang dari separuh harga.
4. Kepuasan Melihat dan Memilih Berbagai Barang
Berbelanja di Pasar Pagi Lama dan Pasar Asemka menjadi semacam rekreasi yang menarik bagi pengunjungnya. Berbagai jenis barang yang dijual oleh para pedagang, yang lapak-lapaknya sangat rapat di sepanjang kolong jalan layang dan di dalam gedung pasar benar-benar memanjakan mata.
Meskipun saat ini hampir semua barang di kedua pasar itu bisa dibeli secara daring, kepuasan untuk bisa berjalan-jalan sambil melihat, memegang dan menawar harga barang-barang yang dijual tidak akan tergantikan.
5. Berbagai Jajanan Menarik
Tiada belanja tanpa makan-makan seru. Ungkapan ini ada benarnya jika kita berbelanja di kedua pasar legendaris di kawasan pecinan tersebut di atas. Berbagai pilihan makanan seperti soto tangkar dan sate kuah Haji Diding di jalan Pasar Pagi Lama.
Soto tangkar di kedai tersebut sangat unik, karena daging sapi yang digunakan dibakar dahulu dengan menggunakan tusuk sate. Setelah matang potongan daging dilepas dari tusukan sate lalu dimasukkan ke dalam kuah sotonya.
Bagi para penyuka nasi tim, bisa langsung menuju ke kedai nasi tim Ayauw yang terletak di gedung Pasar Pagi lantai satu. Di kedai yang buka sejak pukul enam pagi tersebut juga ada nasi hainan dan bakso goreng. Pilihan lainnya adalah restoran Sop Ikan Asemka yang berlokasi di Jalan Pasar Pagi Raya. Sop ikan di sana sangat lezat karena penggunaan ikan-ikan yang masih segar.
Untuk minumannya, di sepanjang jalan di kawasan pecinan banyak terdapat gerobak penjual minuman es jeruk dan es kelapa muda. Para penjualnya memajang jeruk peras berukuran besar yang tersusun rapi memenuhi kaca gerobak mereka. Kita bisa memesan es jeruk saja, es kelapa saja atau campuran dari keduanya yang terasa sangat segar membelai lidah.
Jika kita berjalan di sepanjang kolong jembatan layang lalu mengambil jalan belok ke kiri ke arah Pasar Petak Sembilan, kita akan mendapatkan lebih banyak lagi makanan dan minuman-minuman lezat dengan harga yang bersahabat.
Mari kita habiskan waktu liburan di akhir minggu dengan berwisata ke dua tujuan belanja seru di kawasan pecinan Jakarta. Mengingat untuk menjelajahi kedua pasar tersebut dan tempat-tempat menarik lainnya di kawasan pecinan kita akan banyak berjalan kaki, jangan lupa untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan alas kaki dengan hak datar.
Comment