Bagi para penggemar balap motor, ajang balap MotoGP pasti selalu menjadi bagian seru dari topik obrolan kalian, bukan? Kalian pun pasti sudah tidak asing dengan nama-nama sirkuit yang menggelar aksi balap paling bergengsi di dunia ini. Namun, tahukah kalian keunikan apa saja yang ada pada sirkuit-sirkuit tersebut?
Ya, tiap sirkuit memang memiliki keunikannya masing-masing. Baik dari keindahan tata letaknya, lokasinya, arsitektur atau rancangannya, maupun teknologi canggih yang digunakan.
Tidak mengherankan jika sirkuit-sirkuit yang unik tersebut menjadi favorit para rider papan atas, seperti Marc Marquez, Alvaro Bautista, Jorge Lorenzo, Aleix Espargaro dan yang lainnya. Berikut adalah keunikan beberapa sirkuit yang pernah menggelar ajang balap MotoGP.
1. Sirkuit Mandalika di Indonesia, Sirkuit Berpemandangan Indah
Sirkuit Mandalika merupakan lintasan balap terbaru yang dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia. Keberadaan sirkuit ini menarik perhatian khalayak, terutama para pembalap motor.
Apalagi, Sirkuit Mandalika diklaim sebagai sirkuit bertaraf internasional dengan aspal terbaik. Sirkuit Mandalika mempunyai 17 tikungan, serta memiliki speed trap yang cukup lebar dan tinggi. Speed trap adalah gaya dorong pemicu pembalap untuk memaksimalkan kecepatan pada saat berlaga.
Kawasan sirkuit dikelilingi pemandangan indah berupa pantai berpasir putih dan jejeran perbukitan. Suguhan pemandangan yang menawan, sudah tentu menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke sana. Penonton ajang balap motor di Sirkuit Mandalika dapat mengunjungi berbagai destinasi wisata di sekitarnya dengan cara berjalan kaki, bersepeda, atau berkendaraan lain pada saat jeda nonton balapan.
2. Sirkuit Losail di Qatar, Sirkuit yang Bercahaya
Sirkuit Losail menjadi tuan rumah balapan MotoGP sejak tahun 2004 hingga 2007. Selama jangka waktu tersebut, balap MotoGP Qatar dilaksanakan pada siang hari dengan suhu udara rata-rata mencapai 45,5 derajat Celcius.
Adapun suhu rata-rata di sana pada malam hari adalah sekitar 22,8 derajat Celcius, separuh dari suhu udara siang hari. Demi kenyamanan para pembalap, atas usul pengelola sirkuit Losail Qatar, akhirnya MotoGP Qatar digelar pada malam hari sejak tahun 2008.
Karena lomba diadakan pada malam hari, di Sirkuit Losail dipasang lebih banyak lampu penerangan. Sejumlah 3.600 unit lampu yang disuplai 40 generator dipasang di sana.
Selain menerangi sirkuit, lampu-lampu tersebut juga menerangi sekitar 3.000 rumah, 70 lapangan sepak bola atau jalan perumahan yang akan beroperasi dari Doha ke Moskow. Dua kota ini berjarak sekitar 4.600 kilometer. Pada saat berlomba, para pembalap diwajibkan mengenakan visor atau kaca helm bening dengan alasan keamanan.
3. Sirkuit COTA di Amerika Serikat, Sirkuit dengan Tanjakan Terjal
COTA (Circuit of the Americas) merupakan sirkuit yang memiliki jalur berlawanan dengan arah jarum jam (anti-clockwisei). Butuh motor bertenaga dan traksi yang besar untuk melintasi sirkuit ini. Traksi adalah gaya gesek maksimal antara ban dengan permukaan jalan untuk menghindari selip. Sirkuit yang tidak mudah ditaklukkan ini memiliki kontur bergelombang dan memuat 20 tikungan, yaitu 11 tikungan kiri dan 9 tikungan kanan.
Salah satu keunikannya terdapat pada Tikungan 1. Ketika memasuki Tikungan 1, para pembalap akan memacu motor balap mereka dengan menanjak terjal. Pada saat memasuki sektor yang menurun juga ada kemiringan, yang menyebabkan para pembalap tidak akan melihat ujung tikungan.
Sekadar informasi, Tikungan 1 memberi pembalap kesempatan terbaik untuk menyalip. Total perubahan ketinggian di sirkuit COTA mencapai 41 meter. Tinggi ini hampir sama dengan ketinggian bangungan 11 tingkat.
4. Sirkuit Sachsenring di Jerman, Sirkuit dengan Julukan Tikungan Air Terjun
Jumlah tikungan di Sirkuit Sachsendring hanya sedikit, yaitu 13 tikungan, yang terdiri dari 10 tikungan kiri dan 3 tikungan tangan. Dari 13 tikungan tersebut, trek lurus hanya ada selepas turunan Tikungan 11 dan 12, dengan jarak paling panjang hanya 700 meter.
Adapun mulai dari Tikungan 1 hingga 11, para pembalap akan banyak memiringkan motor untuk melibas banyak tikungan. Sirkuit Sachsenring merupakan salah satu sirkuit yang ditakut oleh mantan pembalap MotoGP, Valentino Rossi.
Tikungan yang dijuluki Waterfall atau Air Terjun adalah Tikungan ke-11. Sesuai namanya, Tikungan ke-11 itu merupakan tikungan menurun yang harus dilewati dengan kecepatan 300 km/jam. Banyak pembalap yang terjatuh di tikungan itu karena Tikungan Waterfall adalah area tercepat di semua area sirkuit.
Apa penyebabnya? Sebelum masuk ke tikungan kanan Waterfall, pembalap harus menghadapi 7 tikungan kiri dengan durasi sekitar 31 detik. Hal ini menyebabkan temperatur ban motor di sisi kanan lebih dingin daripada ban sisi kiri. Hal inilah yang menyebabkan banyak pembalap terjatuh di Tikungan Waterfall ini karena kurangnya grip ban di sisi kanan.
5. Sirkuit Twin Ring di Motegi di Jepang, Sirkuit dengan Dua Tata Letak
Sirkuit Motegi memiliki 14 tikungan, yaitu 8 tikungan kanan dan 6 tikungan kiri. Sirkuit ini dijuluki Twin Ring karena memiliki dua tata letak (lay-out) sirkuit. Lay-out pertama berbentuk oval, memiliki panjang sekitar 2,4 kilometer.
Bentuk ovalnya menghalangi pandangan sebagian besar sirkuit jalanan, sehingga para pembalap perlu berkonsentrasi tinggi agar tidak keliru mengambil jalur pada saat melalui lintasan ini. Lay-out kedua berupa sirkuit jalanan bertaraf internasional sepanjang 4,8 kilometer.
6. Sirkuit Sepang di Malaysia, Sirkuit dengan Tribun Berdesain Bunga Raya
Sirkuit Sepang memiliki desain modern yang mengesankan. Sirkuit ini dibuat berdasarkan desain Hermann Tilke, seorang desainer sirkuit berkebangsaan Jerman yang karya desainnya sudah diakui dunia. Desain tribun utama di Sirkuit Sepang berbentuk bunga raya (Hibiscus Rosa-Sinensis), yang merupakan bunga nasional Negara Malaysia. Desain tersebut melindungi penonton dari panas sinar matahari.
Selain desain yang mengesankan, Sirkuit Sepang juga terkenal sebagai sirkuit yang memiliki sistem pengereman berkategori berat bagi para pembalap. Zona yang paling berat terdapat di tikungan pertama dengan jarak pengereman sekitar 289 meter.
Sistem pengereman ini memperlambat motor dari kecepatan 331 km/jam hingga mencapai kecepatan 67 km/jam, untuk menikung di tikungan pertama. Di tikungan ini beban tambahan yang harus diterima oleh pembalap berkisar 7,7 kg di tuas pengereman.
Itulah keunikan beberapa sirkuit balap MotoGP di dunia. Barangkali ada di antara kalian yang pernah datang dan menyaksikan langsung balap MotoGP di sana atau di sirkuit lainnya? Pasti seru, ya!
Comment