Tips membuka usaha makanan beku ini akan sangat bermanfaat bagi kamu yang ingin memulai bisnis di bidang ini. Selain itu, produk yang kamu jual pun tidak mudah basi meskipun produk makanan. Hal ini karena daya tahannya lebih lama dibandingkan makanan yang alami.
Tips Membuka Usaha Makanan Beku
Makanan beku merupakan produk yang diawetkan dengan cara dibekukan. Makan tersebut pun beraneka ragam, dari mulai ayam, ikan, dimsum, bahkan sampai sayuran pun ada. Nah, jika kamu tertarik untuk membuka usaha jenis ini, yuk ikuti beberapa tips di bawah ini!
1. Menentukan Produk
Tentunya hal ini sangat penting kamu perhatikan. Pasalnya, produk yang dijual akan menentukan pendapatmu juga. Akan tetapi, kamu perlu melakukan survey pasar terlebih dahulu. Sehingga, mengetahui produk apa yang memang laris di pasaran.
Selain itu, kamu pun perlu menentukan target market. Dimana produk tersebut akan dijual ke siapa dengan begitu, menentukan produk akan jauh lebih mudah. Apabila kamu ingin menjual ke penjual jajanan maka cobalah lihat produk apa yang sering mereka jual.
Seperti fish roll, baso, otak-otak dan lain sebagainya. Untuk menambah daya tarik, cobalah jual produk tambahan, seperti saus, kecap, dan lain sebagianya. Sehingga target market tidak hanya membeli produk utama, tetapi tambahannya pun mereka beli. Tentu hal tersebut, akan menguntungkan, bukan?
2. Menentukan Modal yang Harus Disiapkan
Tentu sebuah usaha tidak dapat berjalan dengan baik tanpa modal, bukan? Maka kamu perlu menyiapkan dana untuk hal tersebut, sehingga tidak kebingungan ketika harus membeli peralatan maupun produk.
Hitunglah secara rinci, sehingga modal yang kamu pegang tidak kurang. Biasanya alat yang dibutuhkan adalah alat vakum, alat press kemasan dan freezer atau lemari es untuk penyimpanan produk. Selain itu, kamu pun perlu menyiapkan untuk biaya promosi maupun membeli produk.
Bahkan biaya operasional seperti biaya listrik, biaya transportasi, dan lain-lain mesti kamu perhitungkan. Untuk modal pertama ini, usahakan untuk tidak meminjam ke siapapun. Gunakanlah uang atau penyimpanan pribadi. Jika tidak cukup, kamu dapat menampungnya terlebih dahulu atau membeli perlengkapan sesuai budget yang ada saja.
3. Tentukan Metode Pemasaran yang Digunakan
Tentu sebuah produk tidak akan menarik bahkan dikenal, apabila tidak ada promosi dari pelaku usaha. Maka hal ini sangatlah penting untuk kamu persiapkan dengan matang. Selain itu, promosi ini pun bukan hanya mengenalkan kamu jual apa.
Namun, citra dari usaha kamu pun akan nampak sehingga dapat berpengaruh terhadap kepercayaan para calon konsumen. Maka proses ini tidak bisa dibuat dengan sembarangan, perlu mengkonsepnya secara matang. Untuk awal-awal cobalah gali apa yang ingin kamu sampaikan kepada target market. Sehingga, dalam promosi nanti hal tersebut dapat tersampaikan.
Tentunya tujuan tersebut pun akan mempengaruhi warna desain, cerita yang dibawakan dalam iklan dan lain sebagainya. Bahkan jika memang ada uang lebih, kamu dapat menggunakan jasa influencer. Namun, kamu perlu memastikan tarif yang dipasang oleh influencer yang dituju sesuai dengan budget yang kamu siapkan atau tidak.
4. Metode Pembelian
Untuk metode pembeliannya sendiri kamu dapat memilih secara offline, sehingga para pembeli dapat langsung melihat produk ke tempat. Namun, selain membeli secara offline, kamu dapat memasarkannya melalui online. Sehingga, kamu dapat menjangkau target market yang jauh dari lokasi toko atau tempat tinggal.
Metode pembelian secara online, tentunya akan lebih memudahkan calon pembeli. Pasalnya, mereka tidak perlu datang ke lokasi kamu, hanya perlu memasanya melalui marketplace atau aplikasi ojek online. Namun, jika kamu memilih untuk menjual secara online, maka daftarkan terlebih dahulu tokomu desain marketplace atau aplikasi tersebut.
Namun, usahakan hanya pengiriman same day atau pada hari itu barang sampai. Selain itu, kamu pun perlu memberikan keterang waktu. Misalnya, orderan yang dipesan di atas jam 17.00 maka akan ikut pengiriman besok hari. Selain metode pembelian online maupun offline, kamu dapat memilih menerapkan sistem keduanya sehingga lebih efisien.
5. Cek Lisensi Produk Makanan Beku
Pilihlah produsen atau distributor yang memiliki lisensi makanan. Baik itu dari MUI, BPOM, PIRT dan lain. Hal tersebut untuk meminimalisir kamu menjual produk yang berbahaya. Selain itu, hal tersebut pun dapat meningkat kepercayaan calon konsumen kepada produk yang Anda jual. Pasalnya, di era yang sekarang, banyak produk-produk yang tidak teruji, tetapi banyak yang membeli.
Salah satu alasannya adalah biasanya produk tersebut memiliki harga yang murah. Kamu pun dapat lebih tenang untuk menjalankan bisnis usaha makanan beku. Hal ini tentunya karena kamu tahu bahwa produk tersebut memang sangat aman untuk dikonsumsi.
6. Memperluas Networking yang Dimiliki
Apabila kamu memiliki modal yang cukup, maka kamu dapat menjualnya kepada pihak-pihak tertentu selain kepada konsumen. Seperti halnya mengajak kerjasama orang-orang untuk menjadi reseller, bahkan kamu dapat menawarkan produk tersebut kepada restoran atau cafe, rumah makan dan lain sebagainya.
Dengan begitu, kamu tidak menjualnya secara eceran, tetapi grosiran. Selain itu, berikanlah pelayanan yang baik kepada para customer sehingga bukan hanya produk yang memiliki kualitas, tetapi service yang diberikan pun dapat membuat mereka nyaman.
Beberapa tips membuka usaha makanan beku di atas, dapat kamu lakukan secara bertahap. Selain itu, carilah produsen atau distributor yang memang terpercaya. Sehingga produk yang didapatkan pun memang aman. Kamu pun perlu mengecek harga-harga yang ditawarkan dan membandingkannya dengan yang lain. Dengan begitu, kamu dapat menemukan harga yang cocok dengan budget yang dimiliki.
Comment