Siapa yang sudah tidak sabar lagi dengan perayaan hari besar kemerdekaan RI, tinggal menghitung hari saja untuk kita sampai pada perayaan peristiwa penting tersebut.
Hari kemerdekaan RI yang jatuh tepat pada tanggal 17 Agustus 1945, tidak terlepas dari peristiwa penting pembacaan Teks Proklamasi yang dilakukan pada hari yang bersamaan, tepatnya pada pukul 10.00 WIB, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 yang sebelumnya direncanakan untuk dilakukan di Lapangan Ikada .
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) proklamasi memiliki makna pemakluman, pengumuman dan pemberitahuan resmi kepada seluruh rakyat. Sesuai dengan pernyataan tersebut proklamasi sesungguhnya memiliki makna yaitu: Berkah Tuhan sebagai bentuk hasil juang bangsa Indonesia yang bukan berarti hadiah dari jepang , bebas dari segala bentuk penjajahan dan penindasan yang dilakukan oleh bangsa asing, permulaan atas sebuah revolusi baru, serta pintu masuk bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Pertanyaan pentingnya, siapakah para sosok penting dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan RI ? Berikut penulis rangkum ulasannya, Yuk… kita simak satu per satunya!
1. Ir. Soekarno
Sosok Proklamasi yang pertama adalah Bapak Ir. Soekarno dengan nama panggilan Bung Karno ini lahir di Blitar, Jawa Timur pada 06 Juni 1901 dan meninggal di usia 69 tahun pada tanggal 21 Juni 1970 di kota Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Dia aktif dengan menjadi anggota Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dan menjadi ketua PPKI. Perannya dalam peristiwa proklamasi adalah ” sebagai sosok yang membacakan teks proklamasi kemerdekaan RI “.
2. Drs. Mohammad Hatta
Sosok Proklamasi yang kedua adalah Bapak Drs. Mohammad Hatta dengan nama asli Mohammad Athar lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada 12 Agustus 1902 dan meninggal di usia 77 tahun, pada tanggal 14 Maret 1980 di kota Jakarta dan dimakamkan di Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta.
Hatta begitu memberikan perhatian penuh serta dukungan pada kegiatan koperasi, sehingga mendapat julukan sebagai Bapak Koperasi. Perannya dalam peristiwa proklamasi adalah ” sebagai sosok yang mengajukan usul untuk penandatanganan teks proklamasi, oleh seluruh tokoh yang hadir di rumah Laksamana Maeda saat itu.
3. Ahmad Subardjo
Sosok Proklamasi yang ketiga adalah Bapak Ahmad Subardjo, dengan nama asli Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1896 dan meninggal di usia 82 tahun pada tanggal 15 Desember 1978, di kota Kebayoran Baru dan dimakamkan di Cipayung, Bogor.
Ia aktif dengan menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan kemudian Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Peran beliau dalam peristiwa proklamasi adalah ” sebagai sosok yang menulis teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda”.
4. Fatmawati
Sosok Proklamasi yang keempat adalah Fatmawati. Ia lahir di Bengkulu pada tanggal 05 Februari 1923 dan meninggal di usia 57 tahun pada tanggal 14 Mei 1980 di kota Kuala Lumpur, Malaysia dan dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Fatmawati dikenal sebagai istri Ke-3 dari Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno, sekaligus ibunda dari Presiden ke-5 Indonesia yaitu Ibu Megawati Soekarno Putri. Perannya dalam peristiwa proklamasi adalah “sebagai sosok yang menjahitkan bendera pusaka Merah-Putih untuk dikibarkan pada saat upacara 17 Agustus 1945”.
5. Laksamana Maeda
Sosok Proklamasi yang kelima adalah Bapak Laksamana Muda Tadashi Maeda (前田 精 Maeda Tadashi ) lahir di Kajiki, Kagoshima, Jepang pada 03 Maret 1898 dan meninggal di usia 79 tahun pada tanggal 13 Desember 1977 di kota Jepang .
Laksamana Maeda pernah ditugaskan sebagai pembangun jaringan mata-mata di Indonesia, lewat bantuan warga Jepang sipil seperti Shigetada Nishijima. Perannya dalam peristiwa proklamasi adalah ” sebagai sosok yang mengijinkan para pejuang menggunakan rumahnya sebagai tempat perumusan naskah proklamasi”.
6. Latif Hendraningrat
Sosok Proklamasi yang keenam adalah Latif Hendranigrat, dengan nama asli Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat lahir di Batavia, Hindia Belanda pada 15 Februari 1911 dan meninggal di usia 72 tahun pada tanggal 14 Maret 1983 di Jakarta.
Ia aktif dalam menjadi anggota Pembela Tanah Air ( PETA ). Perannya dalam peristiwa proklamasi adalah “sebagai sosok yang menaikkan bendera pusaka Merah-Putih pada saat upacara 17 Agustus 1945”.
7. Sayuti Melik
Sosok Proklamasi yang ketujuh adalah Sayuti Melik dengan nama asli Mohamad Ibnu Sayuti lahir di Sleman, Yogyakarta pada 22 November 1908, dan meninggal di usia 80 tahun pada tanggal 27 Februari Juni 1989 di kota Jakarta.
Sayuti Melik dengan profesi wartawan kerap membagikan tulisan, yang mengkritisi secara tajam sistem pemerintahan Hindia Belanda, dan hal inilah yang mengakibatkan beliau pernah ditahan berkali-kali oleh Belanda. Perannya dalam peristiwa proklamasi adalah ” sebagai sosok yang mengetik teks proklamasi kemerdekaan RI “.
8. Soekarni
Sosok Proklamasi yang kedelapan adalah Soekarni Hendranigrat dengan nama lengkap Soekarni Kartodiwirjo lahir di Blitar, Jawa Timur pada14 Juli 1916 dan meninggal di usia 54 tahun, pada tanggal 07 Mei 1971 di Jakarta serta dimakamkan di Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Soekarni dikenal sebagai sosok ketua pemuda, dalam peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok guna menghindari pengaruh Jepang. Perannya dalam peristiwa proklamasi adalah “sebagai sosok yang mengusulkan penandatanganan teks proklamasi kemerdekaan hanya oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta”
Kemerdekaan Republik Indonesia yang dapat kita nikmati hingga sekarang ini, dan yang sebentar lagi akan memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ( HUT RI ) ke-77 tahun, tentu tidak terlepas dari peristiwa penting Proklamasi Kemerdekaan RI yang melibatkan beberapa sosok proklamasi, sebagaimana yang penulis paparkan di atas. Dengan tulisan ini penulis berharap kita semua mengenal dengan baik sosok peristiwa proklamasi beserta peran dari masing-masing tokoh tersebut
Comment